enam langkah memilih Program Studi dan Perguruan Tinggi

Pendidikan Tinggi adalah investasi masa depan sehingga ada yang bertanya tentang ”versi sulit memilih Perguruan Tinggi” sebagai reaksi dari pembaca blogger yang membaca tulisan diblog pada tanggal 10 Maret 2008 "tak sulit memilih perguruan tinggi" (lihat artikel).

1. PELAJARI MINAT,BAKAT dan HOBBY (Dorongan dari dalam diri) atau PROSPEK MASA DEPAN (Tarikan dari luar diri) yang akan melandasi pilihan Program Studi/Jurusan..

Diskusikan dengan orang tua dan Guru dan bila perlu lakukan psikotest sehingga tidak terjebak pada langkah ikut-ikutan..

2. POTRET PTN dan PTS YANG MENGELOLA JURUSAN YANG DIPILIH mulai dari Perguruan Tinggi didalam kota, luar kota dan bila perlu luar negeri

Lihat Direktori yang dkeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional atau Koordinator Perguruan Tinggi Swasta atau terbitan Lembaga lain yang kompeten

3. EVALUASI KUALITAS PROGRAM STUDI

Cari, rekam informasi dan evaluasi dengan teliti (a) Kemampuan lulusan yang bekerja di perusahaan atau bagaimana penilaian perusahaan terhadap lulusan Perguruan Tinggi tersebut (b) Akreditasi Program Studi/Jurusan yang dipilih (c) Jurnal ilmiah yang diterbitkan dan keterlibatan Dosen Tetap dalam menulis(d) Laboratorium (e) Ruang Dosen Tetap

4. EVALUASI KUALITAS PERGURUAN TINGGI

Cari, rekam dan evalusai (a) Reputasi Lembaga dalam kegiatan diluar kampus yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan keilmuan (b) Luas ruang dan dukungan Teknologi Informasi yang ada di Perpustakaan (c) Ketersediaan Internet/Intranet/Hot spot (d) Suasana Akademik (e) Kerjasama Institusi yang ada

5. EVALUASI VISI PERGURUAN TINGGI dan PROGRAM STUDI

Cari, rekam dan evaluasi pandangan kedepan Pengelola Perguruan Tinggi dan Program Studi yang akan mempengaruhi posisi lulusan dimasa depan

6. PEHITUNGKAN LOKASI dan BIAYA KULIAH

Hitung dengan cermat (a) Biaya tiap semester dan biaya total sampai lulus, dan (b) Biaya setiap bulan untuk menuju kampus




Selengkapnya.....

26 hAri meNjelang UAN


Sudah buat dan tulis Tujuan dan Target 1 bulan yang akan datang ?
UDAH TAPI BELUM DITULIS !
Kenapa ?
Kalau besok, besok.. dan besok. lagi suntuk, siapa yang ingetin untuk belajar
Kalau besok, besok..dan besok, lagi bengong, siapa yang bangunin buat belajar
Apa yakin kalau seminggu lagi ngak lupa ???????

Sudah buat dan tulis Tujuan dan Target 26 hari lagi?
"BELUM"
Kenapa ?
Kalau tujuan dan target 10 tahun yang akan datang, masa bodo aja......... masih ada waktu
Ini persoalan 26 hari lagi yang bakal nentuin tahun depan!
Apakah mau ikut Ujian paket C..........
Atau mau sekelas ame pacar atau adik tahun depan ............
Atau mau nganggur aja..................

Sudah buat dan tulis Tujuan dan Target 26 hari lagi?
"NGAK YAKIN NIH"
Kenapa ?
Apakah bentuk kepalanya beda ame yang lain
Apakah mau minta dikasihanin aje ....... aduh cayang, lempar bendera putih aja yuuuk!!!!!!!!!

Jangan cari-cari alasan lagi
Pokoknye ambil kertas yang gedeeeeeee
Pokoknye Tulis yang gedeeeeeeeeee
SAYA HARUS LULUS UJIAN UAN
TARGET NILAI RATA-RATA 5.25....6....7....???? tulis yang yakin
TARGET NILAI MATEMATIKA 6....6.5.....???? tulis yang yakin
TARGET NILAI BAHASA INDONESIA 7....7.5....8....??? tulis yang yakin
TARGET NILAI BIOLOGI 5.25.....6.....7.25....??? tulis yang yakin
TARGET NILAI FISIKA 6.....6.5.....7......? tulis yang yakin
TARGET NILAI BAHASA INGGRIS 5.5......6.....10???? tulis yang yakin
TARGET NILAI KIMIA 6......7....8???? tulis yang yakin
Turunin dulu gambar lain yang dikamar
Tempel deh tulisan tadi
Liat sampe puas
Angkat tangan dan berdoa
Ya ALLAH Tambahkan IlmuMU kepadaku
Ya ALLAH Mudahkan bagiku untuk memahami ilmuMU
Ya ALLAH kuatkan hatiku untuk melawan rintangan

Kalau lagi cape, tidur dulu tapi pasang alarm 2 jam lagi bangun
Kalau masih seger kerjakan soal pelajaran yang gampang dulu

KALAU ADA KEMAUAN SELALU ADA JALAN
ALLAH YANG MAHA PENGASIH AKAN MENGABULKAN DOAMU
ALLAH YANG MAHA PENYAYANG AKAN MENGABULKAN DOA ORANGTUAMU
Selengkapnya.....

27 hAri menJelanG UAN

Kalau sepakat dengan target harus lulus UAN

Kalau sepakat akan memberikan tangisan bahagia buat OrTu kalau UAN diumumin

Ambil Spidol dan selembar kertas seadanya atau sebaiknya ukuran minimal A3

Tulis dengan huruf besar dan mudah dibaca


SAYA HARUS LULUS UAN 2008

TARGET NILAI RATA-RATA UAN ..........

TARGET NILAI MATEMATIKA ..........

TARGET NILAI FISIKA ..........

TARGET NILAI BAHASA INDONESIA ..........

TARGET NILAI BIOLOGI ..........

TARGET NILAI BAHASA INGGRIS ..........

SAYA AKAN MEMBUAT KELUARGA dan ORTU BANGGGA

Tulis Nama dan kasih tandatangan

Buang semua tempelan yang ada dikamar ganti dengan tempelan diatas

Coba bayangin, main bola tanpa gawang

Orang akan lari, giring bola kemana saja yang disukainya ..... ngak ada arah yang benar

Coba bayangin, main bola tanpa tahu berapa selisih gol yang harus dimasukin agar menang

Ada yang lariiiii , ada yang duduk .....dan ada berdiri .........

Coba bayangin, main bola tanpa batasan waktu

Ada yang kecapean, ada yang kesel ......... dan ada yang marah-marah ..............

Gawang adalah TUJUAN , yaitu LULUS UJIAN

Selisih gol adalah TARGET, yaitu NILAI RATA RATA dan NILAI SETIAP MATAPELAJARAN

Jangan rmimpi menang main bola kalau ngak berani nentuin selisih gol yang harus dicapai

Jangan mimpi lulus kalau ngak berani nentuin target nilai

Jangan tulis nilai ketinggian (10) kalau selama ini kurang doyan belajar

Jangan tulis nilai 5.25 kalau yang sekolahannya kebanjiran juga tulis target sama

Jangan tulis nilai 5.6 kalau tahu pacar punya target sama

Tulis target nilai yang bikin nafsu belajar naik.........

Tulis target nilai yang bikin semangat membara........

Tulis target nilai yang bikin inget ame ALLAH dan OrTu........

Tulis target nilai yang bikin lupa ame ngobrol dan nongkrong ......

ALLAH TIDAK AKAN MERUBAH NASIB KAMU KALAU KAMU SENDIRI TIDAK BERUSAHA MENGUBAHNYA

KETIKA ORANG TERLELAP TIIDUR, ORANG TUA MERATAP KEPADA ALLAH YANG MENGUASAI ALAM

’YA ALLAH BETAPA HAMBAMU LEMAH DAN TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN”

”YA ALLAH BIMBINGLAH ANAK KAMI MENGGAPAI CITA-CITANYA”

HANYA DERAIAN MATA YANG MENEMANI DOA ORANG TUA DITENGAH MALAM



Selengkapnya.....

Reuni(1) - Kemampuan Menertawakan Diri Sendiri


Reuni adalah terjemahan dari kata reunion berarti penyatuan kembali yang mengandung makna menyatukan kembali hubungan yang pernah terjadi dan kemudian terputus (artinya tidak sengaja diputus) karena banyak sebab. Ada beberapa pelajaran dan kesan yang muncul pada saat reuni.

Kemampuan menertawakan keanehan, kebodohan atau kenakalan sendiri yang pernah dibuat. Tidak ada seorang manusia yang sudah mencapai kondisi sempurna selama masih berada di kolong langit ini, semua orang sedang berusaha untuk mencapai kondisi sempurna. Bukan hal yang aneh, kalau dalam acara reuni, setiap orang menceritakan hal-hal aneh, bodoh atau salah yang dilakukan orang lain yang kemudian disambut tawa dan hanya tawa. Tidak ada sakit hati, semua bergembira. Namun diantara tawa dan kegembiran yang muncul, sangat menarik dikaji ketika ada teman yang menceritakan hal aneh, bodoh atau salah yang pernah dibuat dimasa lalunya. Apakah teman tersebut goblok, aneh atau memiliki kepribadian yang belum dewasa ? TIDAK, TIDAK ! justru teman tersebut adalah PRIBADI LUAR BIASA, Mengapa ? Karena teman tersebut MAU dan BERANI menceritakan kebodohan dan kesalahan masa lalu yang DIYAKINI TIDAK DIULANG LAGI saat ini. Bukankah pribadi tersebut sekarang langka disekeliling kita ? Coba deh perhatikan ! Ketika akal sehat sederhana menyatakan seseorang sudah tidak pantas menjabat karena ada indikasi korupsi, melindungi bawahan yang korupsi, hartanya telah meningkat berpuluh kali lipat dengan masa jabatan yang singkat, terlibat perselingkuhan, melakukan politik uang untuk menduduki jabatan, atau ... atau... lainnya selalu ada jawaban yang mengingkarinya ........ sebelum ada keputusan hukum yang mengikat......., apa akan menyelesaikan masalah kalau saya mundur.........., ada indikasi pencemaran nama baik dari lawan poltik, atau... atau lainnya........... Ternyata MAU dan BERANI menyatakan kekeliruan adalah SYARAT PERLU untuk bisa menjadi Pribadi yang berubah ditambah beberapa SYARAT CUKUP lainnya


Selengkapnya.....

UnTuk yang laGi nyiaPin UAN









Dhika, SmuTh - Bandung

Apakah sulit nginget kondisi teman-teman yang nggak lulus SD atau SMP

Apakah sulit nginget dah tiga tahun bersusah payah hidup di sekolahan

Apakah sulit ngebayangin hidup tahun depan kalau tidak lulus UAN

Apakah sulit ngebayangin hidup sendiri tahun depan karena yang lainnya sedang sekolah

Apakah nggak pernah liat gimana sumpeknya orang yang nggak kesekolah

Apakah nggak pernah liat gimana susahnya orang yang nggak makan sekolahan

Emangnya ortu akan hidup terus, gimana kalau besok meninggal ...?

Kalaupun ortu panjang umur, emang enak kalau nganggur karena nggak lulus UAN...?

Emangnya duit ortu nggak bakalan habis? gimane kalau besok ludes ...?

Kalaupun duit ortu masih ada, emang enak disebut pengangguran tukang ngabisin duit...?

Bukan karena ortu galak atau baik yang bikin kamu lulus

Bukan karena guru nyebelin atau nggak nyebelin yang bikin kamu lulus

Bukan karena temen ngedukung atau nggak yang bikin kamu lulus

Bukan karena sulit atau mudahnya soal UAN yang bikin kamu lulus

Jangan lagi berandai – andai...

Jangan lagi berkeluh kesah

Kalau hanya mata yang mengantuk, gampang bikin melek lagi kalau kamu mauuuu

Kalau hanya badan yang cape, gampang bikin fit lagi kalau kamu mauuuu

Kamu sendiri yang mutusin mau LULUS atau TIDAK LULUS

Kamu sendiri yang mutusin mau SEKOLAH atau TIDAK SEKOLAH tahun depan

Ambil buku, BELAJAR, BERDOA .............dan BELAJAR, BERDOA ............


QS. Al 'Ashr ; 1-3

” Demi Waktu, Sesunguhnya manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang YAKIN (akan Kasih Sayang, Kebesaran, KeMahaKuasaan) ALLAH dan saling mengingatkan untuk melakukan yang BAIK dan BENAR dengan penuh SABAR ”

Selengkapnya.....

Tak sulit, memilih Perguruan Tinggi berkualitas


(SMART News – Tabloid Referensi Pendidikan, Edisi i, Tahun 1, Maret 2008)
Mencari perguruan tinggi (PT) yang berkualitas itu sebenarnya mudah, dan dapat dilihat dengan kasat mata. Tak percaya? Coba ikuti langkah ini, datangi kampus, lihat ruang dosen tetapnya yang tidak memiliki jabatan struktural. Lantas, perhatikan laboratoriumnya, bagaimana dengan hasil karya penelitian. Itu saja kok. Bila kedua faktor itu sudah tercukupi dan tertata dengan baik oleh PT tersebut, itu sudah merupakan indikasi bahwa PT tersebut berkualitas.


"Kalau saya ditanya bagaimana memilih perguruan tinggi yang baik, maka yang akan saya sarankan kepada calon mahasiswa ataupun orang tua adalah lihat ruang dosen tetapnya. Sebab, PT hanya bisa maju kalau dosen tetapnya banyak, atau dengan kata lain cukup proporsional," kata dosen Universitas Indonusa Esa Unggul,lr. Aziz Luthfi, M.Sc. Aziz dalam percakapan dengan smart news di ruang kerjanya.
Komposisi jumlah dosen tetap yang ideal jika mengacu kepada standar pemerintah untuk jurusan eksakta adalah 1:25, dan jurusan sosial 1:30. Artinya, pada jurusan eksakta, bila jumlah mahasiswanya ada 25 orang maka dosen tetapnya mini¬mal harus 1 orang. "Hitung saja jumlah dosen tetapnya. Kalau jumlah mahasiswanya 1.000, berarti dosen tetapnya harus ada 40," ucapnya. Menurut Aziz, fungsi dosen tetap di sini adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di samping untuk mengawal proses pendidikan itu sendiri. Kalau bukan dosen tetap yang mengembangkan dan mengawal proses transfer knowledge (pengetahuan), lantas siapa lagi. Itu sebabnya PT yang memiliki dosen tetap banyak merupakan jaminan kualitas PT tersebut.

Dosen tetap yang dimaksud adalah yang tidak diserahi jabatan struktural. Kalau semua dosen tetap lari ke struktural siapa yang mengawasi perkembangan ilmu yang diajarkan di PT tersebut? Apakah pendidikan terjamin kalau semua dosen masuk ke struktural? Aziz menyayangkan banyak PT yang menepatkan dosen bergelar profesor pada jabatan struktural, dan itu jumlahnya banyak. "Konsekuensi-nya dipertanyakan siapa yang berperan melakukan pengembangan ilmu di PT tersebut."

Kendati demikian keberadaan dosen tidak tetap (guest lecterer) tetap diperlukan. Fungsinya untuk melengkapi dan memperkaya mahasiswa saat mengimplementasikan ilmunya. Alasannya, dosen tidak tetap yang merupakan para praktisi memiliki pengalaman yang dapat ditularkan kepada mahasiswa. Jumlah dosen tidak tetap ini pun tetap harus proporsional, disesuaikan kebutuhan PT.
Terkait soal efisiensi, Aziz menilai, efisiensi perlu dilakukan. Apalagi untuk perguruan tinggi swasta (PTS) yang tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah, efisiensi sangat diperlukan agar bisa tetap survive. Namun efisiensi tak harus dilakukan dengan mengurangi dosen tetap dan memperbanyak dosen tidak tetap karena kedua-duanya sama-sama dibutuhkan.

Indikator ke-2 untuk menilai kualitas PT adalah kelengkapan fasilitas laboratorium. Sering kali calon mahasiswa atau orang tua sudah merasa cukup dan mengetahui kualitas PT dengan hanya mendengar dari orang lain atau membaca berita.
"Buat saya, kualitas itu riil. Kita bisa melihat langsung ke kampusnya, dengan melihat laboratoriumnya dan jumlah hasil karya penelitiannya," tutur Aziz. Kalau hanya mendengar apa kata orang bagaimana bisa menilai kualitas PT. Ibaratnya, sebagai orang komunikasi, yang pandai memainkan kata-kata. "Durian yang sebenarnya kualitasnya jelek, namun karena kepintarannya bermain kata, orang menjadi merasa yakin bahwa durian itu kualitasnya bagus," ucapnya.
Untuk itu, Aziz menyarankan orang tua atau calon mahasiswa untuk datang langsung ke kampus melihat dengan kepala sendiri. Indikatornya sudah jelas dan bisa dilihat dengan kasat mata.

Soal kurikulum, Aziz menilai, pemerintah sudah memberikan kebebasan yang sebesar ¬besarnya kepada PT untuk menyusun kurikulum inti. Dengan kata lain, kurikulum inti ditetapkan oleh PT bersama orang-orang profesional. Pemerintah tidak campur tangan lagi dalam penetapan kurikulum yang berlaku nasional.
"Kecenderungannya sekarang ini kurikulum nasional bobotnya sudah semakin kecil. Alasannya, kompetensi keahlian yang bisa distandarisir oleh pemerintah sangat kecil. Oleh karena itu yang ditonjolkan saat ini adalah komponen lokalnya. Pertanyaannnya adalah mampukah PT mengisi kekosongan," tuturnya.
Dia mencontohkan, ada satu program studi yang kurikulum nasionalnya 70 SKS (satuan kredit semester). Karena untuk mencapai jenjang S1, mahasiswa harus sudah menempuh 144 SKS, maka PT memiliki keleluasan untuk menetapkan kurikulum lokal 70 SKS.
"Nah, kalau PT tersebut tidak diisi orang-orang vang memiliki pikiran yang jauh ke depan, tentu sayang sekali. Kembali saja kita ke sistem yang lama dengan menetapkan seluruhnya lewat kurikulum nasional. Di situlah urgensinya mengapa kualitas PT bisa dilihat dari berapa banyak jumlah dosen tetapnya termasuk yang bergelar profesor yang mengawasi proses perkembangan ilmu di PT.
Selengkapnya.....